zondag 11 augustus 2013

Cerita Victoria



Dear all,

Kali ini saya ingin cerita tentang sosok Victoria yang kutemui di acara Benefit Ramadan yang lalu.Sebenarnya kali itu bukanlah kali pertama aku bertemu dengannya. Sebelumnya, aku sudah melihatnya sebagai MC sebuah acara bertajuk "Women in Islam" yang diselelnggarakan oleh IMSAL dan dihadiri oleh pembicara dari Bridges Foundation, UK yakni Faddel Soliman. Kali kedua, aku bertemu dengannya saat acara Benefit Al Fath, sebuah acara penggalangan dana untuk pembangunan Masjid Al Fath di Leuven. Pada waktu itu dia tampil untuk memberi tausyiah tentang Shodaqoh (dalam bahasa Belanda). Di kedua pertemuan pertama, saya belum sempat ngobrol langsung dengannya.

Alhamdulillah di acara Benefit Ramadan 2013 ini saya duduk semeja dengannya, bahkan bersebelahan. Akhirnya kami saling berkenalan dan bertukar pikiran.

Victoria ini adalah muslimah yang tinggal di Tienen, kota kecil yang tak jauh dari Leuven, sekitar 45 menit - 1 jam dengan bus. Dia kini bekerja sebagai researcher di UGhent, penerjemah, dan berbagai aktivitas sosial lainnya. Dia yang asli Belgia ini pun cukup terbuka orangnya, termasuk ketika menceritakan perjalanannya mengenal Islam.

Victoria tumbuh di lingkungan keluarga Katolik. Dia sejak kecil hingga remaja rajin ke gereja. Bahkan tak jarang, orang lain menganggapnya aneh. Masih muda koq rajin ke gereja? Itu yang mereka duga. Memang biasanya gereja selalu penuh dengan orang-orang tua.

Victoria remaja tumbuh dengan jiwa sosial dan religius. Dia berteman dengan siapa saja dan sepekan sekali dia berguru pada seorang pastur. Suatu ketika dia merasakan ada yang "tidak beres" dalam jiwanya. Tubuhnya pun sempat sakit dan harus dirawat secara intensif. Setelah berkonsultasi dengan guru spiritualnya, dia pun memutuskan untuk "berpuasa". Sang guru pun sempat berpesan, agar dia menghentikan "puasanya" jika ia sakit. Victoria yang kala itu berusia 17 tahun, mengatur pola makannya, seperti layaknya seorang muslim berpuasa. Ia pun mulai merasakan manfaatnya.

Seiring berjalannya waktu, ia memiliki teman-teman yang beragama Islam. Seingatnya, ada 3 anak laki-laki yang dikenalnya suka "minum", tapi suatu saat dia melihatnya mereka tidak "minum". Dia sangat kagum dan bertanya-tanya, apakah mereka sedang menjalani terapi? mengingat biasanya mereka selalu dengan botolnya, tetapi beberapa hari ini tidak. Selidik punya selidik, ternyata ketiga teman laki-lakinya itu sedang berpuasa Ramadhan. Wow, semakin kagumlah dia dengan "puasa". Akhirnya dia baru tahu, bahwa dalam Islam itu ada kewajiban untuk berpuasa, tetapi tidak hanya tidak boleh makan dan minum tetapi juga menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang. Dia semakin yakin dengan puasa yang sudah dijalaninya, bahkan ia juga mencoba untuk tidak "bermaksiat" selama puasa.

Victoria pun menceritakan tentang kebiasaannya berpuasa pada teman-temannya yang muslimah. Hatinya pun terharu, ketika mereka menyebut bahwa dia adalah saudarinya. Dengan tang terbuka mereka meladeni rasa ingin tahu Victoria tentang Islam. Dia pun kerap kali diundang untuk berbuka puasa bersama oleh teman-temannya yang muslimah, meskipun mereka tahu bahwa Victoria bukanlah seorang muslimah.

Victoria juga termasuk orang yang rasa ingin tahunya besar, termasuk tentang islam. Banyak buku yang dilahapnya, browsing, bertanya, tak lelah semua itu ia lakukan. Dan memang benar, Allah akan memberikan hidayah pada mereka yang mencarinya.

Menjadi seorang muslimah, adalah sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Dia tidak ingin keputusan itu sekedarnya saja. Bahkan ia menargetkan bahwa ia harus benarbenar paham tentang Islam, Ia harus sudah membaca Al Qur'an secara keseluruhan, ia harus bisa berbahasa Arab (karena Al Qur'an ditulis dalam bahasa Arab), dan beberapa syarat yang ia buat sendiri. Butuh waktu bertahun-tahun ia memantapkan hatinya dan mempersiapkan dirinya, alhamdulillah di usianya yang ke 23 dia memutuskan untuk menjadi seorang muslimah. Konflik dalam keluarga terkait dengan ke-Islam-annya, ia hadapi dengan sabar. Dia tetap baik dan hormat pada keluarga besarnya.

Setelah menjadi seorang muslimah, ia merasakan ketenangan hati yang luar biasa, kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan. Ia memiliki tante dan seorang sepupu yang sangat baik, mereka yang paling bisa menerima keputusannya. Tanpa sepengetahuan tante dan sepupunya, Victoria sering mendo'akan agar mereka juga mendapat hidayah Islam, seperti dirinya.

Hal yang luar biasa pun terjadi! Empat tahun setelah ia mengucap syahadat di Islamic centre Brussels, dia kembali ke masjid itu. tapi kali ini ia tidak sendiri, ia bersama seorang gadis kecil yang merupakan buah cintanya dengan seorang laki-laki keturunan maroko. Setelah ia sholat, seperti biasa ia berdo'a. tak jauh dari tempatnya duduk ada seorang muslimah yang juga tengah berdo'a. Dia merasa mengenal sosok wanita itu. Dia dekati...dan ternyata, wanita yang berjilbab itu adalah sepupunya yang sudah lama tidak kontak dengannya. Dia lah sepupu yang sering ia sebut dalam do'anya. Allohu Akbar! Allah mengabulkan do'anya... Mereka pun berpelukan dalam haru.

Kejadian di Islamic center itu sangat istimewa buat Victoria. Dia pun menceritakan hal ini kepada teman-temannya, yang dulu sering mengundangnya berbuka puasa dan kini pun menjadi seperti saudarinya sendiri. Teman-temannya tersenyum bahagia dan larut dalam haru. Hingga tiba-tiba ada salah satu dari mereka bersuara, "Allohu Akbar, betapa Allah mengabulkan do'a kita semua. Allah Maha Baik". "Do'a kita?" Victoria langsung menyela. "Ya, do'a kita." jawab temannya mantap. "Tahukah kamu Victoria, sejak kau menceritakan tentang keingintahuanmu tentang islam, dan kau berinteraksi lebih intens dengan kami saat berbuka puasa dan seterusnya. Kami melihat kesungguhanmu dan kebersihan hatimu. Kami pun juga mendo'akanmu agar kau mendapat hidayah", lanjutnya. Victoria pun tak dapat berkata-kata lagi, air matanya tak dapat lagi ditahan, dan akhirnya mereka pun saling berpelukan.

Ya, sekali lagi kekuatan do'a. Allah ingin mengajariku tentang kekuatan do'a melalui cerita Victoria. Bagi seorang mukmin, tiadalah ceritanya putus asa. karena yakin, ada Allah yang Maha Kuasa. terus berdo'a...ketuk pintu langit dengan segala daya, upaya dan air mata.

terima kasih Victoria, semoga Allah meneguhkan keimananmu dan membukakan jalan kebaikan untukmu.

Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ “
Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”
(HR. Muslim no. 4912)

Leuven, 13 Juli 2013 / 4 Ramadhan 1434 H

Geen opmerkingen:

Een reactie posten